1.17.2014

Jalan Rusak


Apa yang kira-kira akan teman-teman rasakan jika setiap hari harus mengalami perjalanan seperti gambar di atas? Kalau saya pribadi, tak terbayangkan, tak percaya... Bukannya kita sudah merdeka ya? :(



Apalagi mengingat jalan-jalan yang ada di gambar-gambar tersebut adalah jalan yang menghubungkan Indonesia dan negara tetangga sebelah utara. Kontras, sementara tetangga kita memiliki jalur darat yang mulus, kita harus menahan perasaan ketika harus berpergian karena jalan kita rusak luar biasa.. :'(

Mau ke pasar membeli keperluan sehari-hari, terkendala. Itu juga kalau stok barang di pasar dapat diangkut ke pasar. Jangan lupa, kalau sudah begini harga barang pun pasti selangit..
Pedagang tidak punya pilihan karena biaya angkut mahal karena jalannya macet dan rusak parah.. :'(
#HakHidup

Anak-anak mau sekolah juga susah. Bukan hanya karena harus melawan perasaan malas dari dalam diri, tapi juga karena kebanyakan guru mereka minta pindah tugas karena tidak tahan dengan transportasi dan biaya hidup yang tidak sepadan dengan gaji bulanan..
Bukan salah guru mereka, tapi kehidupan di sana memang berat.. :'(
#HakAnak #HakPendidikan

Orang-orang sakit dan ibu hamil yang perlu penanganan segera pun dalam bahaya. Kematian memang tidak pilih-pilih. Siapa, dimana, kapan, apapun penyebab dan caranya kematiannya serta berapapun usianya, kematian dapat saja hadir tiba-tiba jika waktu seseorang sudah habis. Tapi kita pun diharuskan berusaha berobat jika sakit.. :'(
Andaikan ambulance bisa terbang..
#HakKesehatan #HakWanita

Ketika sampai pada titik jenuh, tidak sedikit dari mereka yang terpaksa harus putar arah dalam mencari penghidupan, merantau ke negeri seberang, atau minimal menggunakan mata uang asing untuk belanja keperluan rumah tangga. Padahal katanya kita rakyat merdeka? Miris..

Lebih miris lagi mengingat ini adalah tanah nusantara yang paling banyak mengalami konversi hutan menjadi perkebunan monokultur tidak ramah lingkungan dan pertambangan yang "katanya" berkontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat lokal.. 
Saya tidak tahu sejak kapan banjir dan jalan rusak menjadi bentuk kesejahteraan..



Sungguh, banyak yang ingin saya sampaikan namun tak dapat terucap kata-kata. Sedih melihat orang-orang yang harus merasakan itu semua, dan marah pada penguasa yang menutup mata, yang sembarangan membuat kebijakan, yang korupsi saja kerjanya..
Tidakkah mereka takut hal-hal itu menjadikan mereka manusia terkutuk? :'(

Untuk saudara-saudaraku yang tinggal di pulau terbesar ketiga di dunia setelah Greenland dan Papua; terutama yang ada di daerah perbatasan Provinsi Kalimantan Barat dan negara tetangga seperti Kab. Sambas, Kab Sintang, Kab. Sanggau, Kab. Kapuas Hulu, Kab. Bengkayang; semoga kesabaran kalian membuahkan hasil yang lebih daripada yang diharapkan.. Aamiin

Btw, maaf kalau tulisan kali ini terlalu serius, bingung menuangkan dengan kata-kata yang lebih baik... Hiks..

Bahkan truk pun bobo kelelahan...
(dok. Y.A. Sotalapa di awal Januari 2014)

Sumber semua gambar: facebook