11.03.2013

Alona

Ia duduk sendirian di sebuah kursi rumah makan, seorang wanita muda bernama Alona. Banyak pikiran yang memenuhi otaknya, masa lalu dan masa depan. Beberapa kali air matanya menggenang dan perasaannya membuncah, namun ekspresinya tak berubah. Dia hanya terdiam, dan masih jua melamun.

Tadi pagi seorang temannya mengajak berjumpa, setelah sekian lama. Ada rasa rindu yang berbalas sebenarnya, tapi hati wanita itu menahan tubuhnya untuk datang. Kepercayaan dirinya yang selama ini cukup besar menguap entah kemana.

Waktu pun berjalan, pertemuan itu telah berlalu. Terlewatkan tanpa kehadirannya, tapi semua berjalan seperti biasa. Hanya dunia wanita muda itu saja yang berubah jadi tidak biasa tapi bukan tidak biasa yang luar biasa. Ia sadar, batinnya ingin berinteraksi namun hatinya begitu rapuh, laksana kristal. Ia tak ingin terluka, setidaknya untuk saat ini, entahlah nanti.

Wanita muda itu sedang ingin sendiri, ia pun menarik diri dari dunia. Hanya sementara, gumamnya. Ia tahu dunia tidak akan kehilangannya.