1.01.2014

Gemukan

Setelah kembali ke kota hujan, banyak komentar ini yang saya dengar dari teman-teman yang sudah hampir setahun masehi tak bersua: "Waah, Mba gemukan yaa.."

Kira-kira seperti itu..

Kalau ditanya perasaan saya, saya jawab:
sekarang perasaan saya datar. Tidak tersinggung, tidak sedih, tidak pula gembira. Sulit digambarkan. Yang pasti komentar ini berhasil memancing saya untuk tersenyum. Bajuku dulu tak begini, tapi kini tak cukup lagii.. #nyanyi
Jangankan orang yang nyaris setahun tak bertemu, saya sendiri sadar berat badan saya naik. Naik 10 kg, tentu saja kelihatan.. Tapi alhamdulillah saya menikmati dikomentari seperti itu karena itu berarti teman-teman saya memperhatikan saya. Perhatian tandanya sayang. #eeaak.. 
~terima kasiih sodara-sodaraa.. :D

Bagi saya pribadi, berat badan yang naik drastis tersebut saya anggap sebagai prasasti bahwa saat ini saya adalah seorang ibu satu anak, meskipun anak saya sudah mendahului kami menghadap illahi Robbi. Karena itu saya sudah tidak boleh sembarangan lagi. Harus memperbaiki diri, supaya diizinkan berkumpul dengannya lagi di alam nanti. Aamiin..

Meski sudah dapat menerima, ada hal penting yang sepertinya perlu saya lakukan terkait hal barusan. Berat badan boleh naik, tapi harus lebih rajin olahraga agar tetap sehat. Sehat, itu yang utama.. ;)

Nah, masalahnya, belakangan ini saya dan suami sedang sibuk-sibuknya mengejar target studi. Harus selesai secepatnya. Akhirnya tidur tak teratur walau jadwal makan masih dapat dikontrol. Alhamdulillah.. Makanan kaya serat memang menjadi prioritas kami saat ini, tapi pola tidur yang agak acak-acakan bisa mempengaruhi penyerapan gizi. Begitu kata para ahli.

Kalau sudah begini apa yang harus saya lakukan? Ada yang punya saran?