12.29.2017

Flip-through Bullet Journal Tahun 2017 (+Video)

Di penghujung tahun 2017, saya menyempatkan diri untuk melihat kembali tampilan bullet journal yang pernah saya buat. Tujuan utama sih sebenarnya buat dokumentasi pribadi, tapii tak ade salahnye la kan kalok nak saye bagikan.. *haa, keluar logat Melayu Pontianaknye..  xD

bullet journal indonesia, planner addict



Sekilas cerita. Di kedua BuJo yang saya dokumentasikan di dalam video, saya baru sadar ternyata sudah mencoba cukup banyak lay out bujo a la orang timur. Maksudnya, saya tidak memasukkan unsur 4 musim seperti bullet journalist yang berasal dari negeri 4 musim. Yah, maklum lah, soalnya kan di tempat saya bermukim sekarang beriklim tropis yang hanya 2 musim saja: musim kemarau dan hujan. Bisa dikatakan 3 musim kalau musim pancaroba (peralihan) dihitung, tapi itupun susah untuk diprediksi. *hayoo, ada yang nungguin saya nyebut musim rambutan, musim durian, dan musim kabut kah? Hihi..  ^^v  Karena itulah paling-paling saya hanya mencatat apakah di hari tersebut hujan atau tidak. Masalah suhu udara, saya pernah mencoba mendokumentasikan, tapi saya merasa itu kurang berfaedah karena di daerah tropis, kisaran suhu udara ya segitu-segitu saja. Apalagi kota tempat saya tinggal berada di garis khatulistiwa, cenderung panas sepanjang tahun. Tapi tentu saja tidak ada yang salah dengan mencoba ini. Saya anggap sebagai bagian dari kegiatan mendokumentasikan hal-hal keseharian.

Ngomong-ngomong tentang dokumentasi harian, saya juga bereksperimen dengan membuat habit tracker, expenses tracker, dan daily notes (ketiganya termasuk kategori collection/koleksi dalam BuJo). Untuk daily notes, catatan-catatan cerita harian ini sangat berguna buat saya yang introvert karena terbukti efektif membantu saya mengurangi tekanan pikiran. Setiap ada apa-apa kejadian, saya selalu menuliskan perasaan saya secara detil di situ. Karena ditulis, saya jadi lebih sadar dengan perasaan saya, lebih mudah mengingat kenangan manis dan melupakan kejadian pahit, dan akhirnya lebih mudah move on daripada saat saya tidak menuliskannya. Serius, memendam rasa itu bikin otak buntu lho, dan ujungnya jadi sedih berlarut karena over thinking. Saya senang karena tidak mengabaikan kebutuhan psikologis saya yang merasa ingin didengarkan, saya senang karena bisa mengenal diri sendiri, dan tambah senang karena tidak perlu menyakiti orang lain untuk mencapai kesenangan batin ini. Tapi berhubung karena isinya privat, jadi beberapa bagian harus saya blur di video ini. Maklum yaa.. ;)

Buat yang penasaran dengan tampilan BuJo saya di tahun 2017, silakan intip di video ini yaa. Saya tidak menjanjikan layout yang tampil di video ini menarik dan memanjakan mata teman-teman, tapi tentu saja harapan saya, semoga tampilan BuJo yang biasa saja, sederhana, banyak coretan, dan minim warna ini bisa menginspirasi teman-teman pemula untuk tetap semangat ber-BuJo-ria. Justru saya ingin menekankan agar para pemula untuk tidak tertekan dengan BuJo cantik milik para ahli sketsa dan penulis indah. BuJo yang cantik, rapi, dan bersih memang impian semua orang, tapi BuJo yang bermanfaat bagi pemiliknya adalah prioritas. Jadi mau itu cantik atau berantakan, yang penting efektif bagi pemiliknya. Itu pendapat saya. ;)



Behind the scene
Di video kali ini, saya terpaksa merekam video dan audio secara terpisah. Soalnya cukup banyak bagian yang harus saya potong terutama karena terkait masalah privasi seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Proses pengeditan yang lama --karena harus memotong, mem-blur, dan mencocokkan audio-- sempat membuat saya frustasi. Tapi syukur alhamdulillah selesai juga tepat waktu. Pelajarannya apa ya? Hmm, tetap semangat dan yakin bisa, mungkin itu ya.. Hehe.

Oke sampai di sini dulu ya teman-teman. Semoga video singkat kali ini tetap bermanfaat dengan segala keterbatasannya. Insyaallah ketemu lagi di tahun 2018. Daah! ;)