3.21.2016

Equinox di Kota Khatulistiwa (+Random Tips)

Sudah beberapa hari belakangan ini, cuaca terasa panas bedengkang. Em, itu istilah bahasa Pontianak yang artinya panas pake banget.

Awalnya saya pikir hanya saya yang merasakannya, tapi kalau dengar komentar orang di rumah dan teman-teman sekota di medsos sih, semuanya juga merasakan hal yang saya rasakan: Panas, mamen..

(credit: Momo/flickr)

Setelah diingat-ingat lagi, yah sebenarnya wajar sih. Setiap menjelang tanggal 20an di bulan Maret dan September kan akan terjadi kulminasi matahari. Kalau istilah trennya sekarang, equinox. Dan, hei, ternyata hari ini puncaknya lho!

FYI. Kulminasi atau equinox adalah fenomena alam ketika matahari berada tepat di garis khatulistiwa. Karena matahari melintasi garis orbitnya secara teratur (sebagaimana benda angkasa lain), peristiwa kulminasi matahari juga akan rutin terjadi sebanyak 2 kali dalam setahun, yaitu antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Jadi menurut saya kalau sampai terlalu heboh, aneh juga sih. Tapi ambil hikmah baiknya, kita jadi kembali mengulang materi IPA waktu sekolah dulu, hehe.

Efek terjadinya kulminasi matahari atau equinox yang bisa langsung terasa langsung bagi umat manusia (eaa) yang tinggal di daerah tropis adalah kegerahan yang luar biasa karena meningkatnya suhu udara akibat jarak matahari lebih dekat dengan bumi dibanding hari-hari biasanya. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang tepat dilewati garis khatulistiwa atau garis equator, seperti Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua Barat, efek equinox-nya berasa nyes. Mau coba? Sini yuk, merapat ke Pontianak. ^^  hhihi

Eh, serius lho. Peristiwa kulminasi matahari ini adalah salah satu kebanggaan Kota Pontianak, walaupun itu berarti panas bingits.. Tahu kan kalau Kota Pontianak terletak di garis evenaar (alias equator) dan punya Tugu Khatulistiwa terbesar di Indonesia? Nah, pada saat equinox, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga bisa menghilangkan bayangan Tugu Khatulistiwa (dan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu) selama beberapa detik. Maklum, kan di garis khatulistiwa. Karena itu, peristiwa alam ini menjadi event tahunan Kota Pontianak dalam menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak
(credit: www.cemaru.com)

Sekadar tips ringan menghadapi fenomena rutin kulminasi:

- Perbanyak minum air putih, supaya tidak dehidrasi akibat produksi keringat yang lebih banyak karena fanass

- Kurangi aktivitas luar ruangan (outdoor activities)

- Pakai baju berwarna terang atau cerah dan hindari menggunakan baju hitam atau berwarna gelap. Baju berwarna gelap menyerap energi panas dari sinar matahari, dan sebaliknya, baju warna cerah memantulkan energi sehingga tidak sepanas baju berwarna gelap

- Gunakan baju dengan bahan yang menyerap keringat, seperti katun, rayon, dsb

- Pakai topi atau payung kalau keluar rumah, soalnya kalau pakai jaket nanti tambah panas, hehe

- Jangan lupa gunakan pelembab dan tabir surya (bisa sunblock atau sunscreen), agar kulit tetap sehat

- Kalau mau jadi wisatawan equinox, rencanakan berkunjung di bulan Maret dan September karena kulminasi hanya terjadi 2 kali setahun. Di luar itu banyak sih festival lain, tapi yang pasti bukan kulminasi lah ya.. hehe

Jadi buat teman-teman pelancong yang ingin merasakan sensasi equinox, dipersilahkan mengunjungi Kota Pontianak di bulan Maret atau September yaa.. Awak datang, kamek sambot, lah.. (Anda datang kami sambut, maksudnya, hihihi)

Nah, buat yang sedang merasakan panasnya efek kulminasi, mari kita nikmati bersama sambil tetap bersyukur. Kenapa? Karena kulminasi adalah momen yang mengingatkan kita pada panasnya padang mahsyar di hari perhitungan kelak.. *jleb

Akhir kata, selamat berhari senin dan berkulminasi ria. Semangaaat!!