2.19.2016

Mari Mengenal Infeksi Saluran Kemih (+Tips)

Berhubung beberapa waktu lalu salah seorang tercinta saya mengalami infeksi saluran kemih (disingkat ISK) sampai masuk rumah sakit, saya jadi cari info tentang penyakit ini. Penasaran. Yang mau tahu lebih banyak, yuk merapat.. ;)

(sumber gambar: Kathryn Cartwright/ flickr)

Dari namanya, kita bisa tahu kalau ISK adalah infeksi pada bagian-bagian tertentu dari sistem saluran kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, uretra) oleh bakteri dari sistem cerna. Berdasarkan referensi yang saya baca, 9 dari 10 kasus ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dari usus besar dan sekitar anus yang masuk ke saluran kemih (misalnya lewat kertas tisu toilet yang dipakai untuk membersihkan anus tidak sengaja menyentuh saluran kemih). Penyebab lain ISK adalah iritasi pasca hubungan intim dan terganggunya kinerja pengosongan urin pada kondisi tertentu.

Kelompok orang yang berisiko mengalami ISK antara lain: penderita batu ginjal dan pria yang mengalami pembengkakan kelenjar prostat, pengguna kateter (alat bantu kencing), orang dengan kelainan struktur saluran kemih dari lahir, orang dengan ketidakmampuan mengontrol buang air kecil, dan perempuan.

Serius, perempuan memang lebih mudah terkena ISK daripada pria karena faktor anatomi tubuh. Jarak antara uretra dengan anus pada tubuh perempuan lebih dekat daripada jarak uretra dengan anus pada tubuh pria.

Kelompok perempuan yang lebih berisiko ISK adalah:
- Yang sedang hamil
- Yang sudah menopause (karena kadar estrogen kurang yang menyebabkan perubahan pada saluran kemih dan rentan infeksi)
- Yang aktif secara seksual, terutama wanita yang menggunakan alat kontrasepsi diafragma (yang dapat menekan kandung kemih dan mengganggu pengosongan urin) dan Wanita yang pasangannya menggunakan kondom berlapis spermisida atau pembasmi sperma (yang dapat menyebabkan iritasi pada vagina).

ISK dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan lokasi saluran kemih yang diserang, yaitu ISK atas dan ISK bawah. ISK atas merupakan infeksi pada ureter dan ginjal, sedangkan ISK bawah merupakan infeksi pada uretra dan kandung kemih. Karena organ yang diserang berbeda, gejala yang dirasakan oleh penderita ISK atas dan ISK bawah bisa agak berbeda, walaupun pastinya ada kesamaan karena merupakan kesatuan saluran.

Gejala ISK atas antara lain:
- nyeri pada bagian selangkangan
- diare
- mual
- muntah
- demam
- tubuh menggigil
- sakit pada pinggang dan punggung.

Sementara itu gejala ISK bawah antara lain:
- sering merasa ingin buang air kecil
- nyeri atau perih saat buang air kecil
- urin keruh dan berbau menyengat (kadang-kadang bercampur darah)
- rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah
- nyeri punggung
- rasa tertekan pada panggul.

Kalau pada kasus Mama' waktu itu, gejala yang nyata adalah demam, menggigil, mual, muntah, dan diare. Selain itu beliau juga mengeluhkan sakit pada perut bagian bawah, pada panggul dan punggung, dan sering merasa ingin buang air kecil. Dari gejala-gejala tersebut, kemungkinan besar beliau mengalami ISK atas (dokter sih hanya bilang ISK).

Untuk pemeriksaan, setelah memeriksa keluhan dan riwayat kesehatan si sakit, biasanya pihak tenaga kesehatan akan mengkonfirmasi ISK dengan melakukan tes urin (urinanalysis) dan tes darah untuk menentukan jenis bakteri penyebab infeksi agar dapat diresepkan jenis antibiotik yang paling cocok. Lebih lanjut, organ dalam diperiksa dengan ultrasonografi atau USG, CT scan (menghasilkan gambar 3D), sistoskopi (selang berkamera), atau intravenous pyelogram (X ray).

Untuk pengobatan, dokter akan meresepkan obat antibiotik yang sesuai, pereda nyeri, dan pereda demam (biasanya paracetamol). Tidak boleh menggunakan obat yang mengandung pereda nyeri anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen karena dikhawatirkan akan menyebabkan masalah pada ginjal. Jadi intinya, kita sebaiknya tidak sembarangan mengkonsumsi obat-obatan, yaa. *selfnote juga nih

ISK dengan gejala ringan dapat disembuhkan dalam waktu beberapa hari tanpa perlu rawat inap. Tapi kalau gejalanya berat, penderita ISK perlu dirawat inap di rumah sakit. Sakit ISK, terutama ISK atas, tidak boleh dianggap remeh dan harus segera ditangani dengan baik karena dapat berujung pada komplikasi serius seperti gagal ginjal, infeksi darah, dan prostatitis atau radang prostat (hanya pada pria). Komplikasi akan lebih berisiko pada penderita diabetes, gangguan pada ginjal, sedang hamil, dan berkekebalan tubuh lemah (misalnya akibat kemoterapi).

Agar lebih cepat sembuh, penderita ISK sebaiknya banyak minum air putih dan tidak menahan kencing. Kalau nyeri, bisa diredakan dengan kompresan air panas. Mama' saya waktu itu kompres air panas dengan botol (kompres kering), cuma karena air panas terbatas di rumah sakit, jadi tidak bisa sering.

Setelah mengetahui risiko ISK, ada baiknya kita melakukan hal-hal berikut untuk mencegah ISK:
- Biasakan minum banyak air putih
- Setelah buang air bersih dan buang air besar, bersihkan dengan tisu atau air bersih dari arah depan ke belakang
- Bersihkan organ intim pasca berhubungan intim
- Hindari alat kontrasepsi diafragma dan kondom berlapis spermisida
- Jika merasa mengalami gejala ISK, segera periksakan diri ke dokter

Oke. Begitulah sedikit info mengenai ISK yang baru-baru ini saya pelajari. Mudah-mudahan bermanfaat juga buat teman-teman pembaca yaa... Akhir kata, semoga kita semua sehat selalu!