7.03.2015

Kilas Balik Bulan Juni

Huah, postingan kilas balik kali ini telat parah. Harusnya akhir bulan Juni atau tepat awal bulan Juli kan ya, tapi berhubung kesulitan nge-link dengan ponsel, sesuatu yang belakangan ini sedang getol saya coba. Baru hari ini blogging dengan si zube lagi.

Oh, btw tulisan di atas bebas huruf "m" ya.. :D  *Tumben, net..* Maklum biasanya kan, kalau nulis di zube malah jadi sibuk copy-paste huruf "m" :p

Kilas Balik Bulan Juni
(credit: Patrik Nygren/flickr)


Baiklah. Langsung saja. Di bulan Juni lalu, postingan saya berjumlah 26, ditambah kilas balik bulan mei yang baru ditulis awal bulan Juni, jadinya 27. Wah, lumayan juga ya, walaupun isinya masih tetap suka-suka saya. Bulan lalu ternyata saya lebih banyak blogging tentang kenangan dan pengalaman sederhana. Ada cerita kenangan manis seperti cerita tentang nge-rujak sore-sore, cerita bersama teman-teman seangkatan pasca, dan cerita hang out dengan kakak. Saya ingin selalu menjaga kenangan-kenangan manis seperti itu.

Selain kenangan manis, sebagai seorang melankolis kronis dan sensitif akut (uhuk!), tentu saja saya juga mudah mengingat kenangan buruk. Yah, kalau kata kebanyakan orang sih, itu sifat buruk, tapi saya pribadi merasa sifat itu baik, asal tidak berlebihan. Hikmahnya, jadi lebih hati-hati. Terserah orang lain menganggap saya buruk karena senang mengingat kenangan buruk, yang penting dijadikan pelajaran, bukan untuk balas dendam. Rugi kan kalau sudah sakit hati, hikmahnya dibiarkan berlalu begitu saja? *ngeles :p

Salah satu kenangan kurang menyenangkan yang berusaha saya ambil hikmahnya adalah cerita tentang ucapan yang meremehkan. Cerita lama sih, tapi daripada dipendam dalam hati, lebih baik dikeluarkan ya. :D Kenangan buruk lain yang saya ceritakan bulan lalu adalah tentang perkataan seseorang kepada kenalan saya yang sedang kemalangan. Memang bukan saya yang mengalami, tapi mendengarnya saja saya menangis dan terluka, apalagi yang mengalami. Lidah memang tak bertulang. Kita saling mengingatkan ya, teman..

Pertengahan bulan Juni, Ramadhan tiba. Awalnya saya merencanakan cerita Ramadhan dalam posting-an harian aka setiap hari, tapi apa daya, ternyata membuat pensieve penuh sangat sulit. Saya jadi salut deh, sama Dumbledore. ~eeh, hihihi. Sejauh ini (16 hari Ramadhan), Pensieve Ramadhan saya hanya berisi 5, huhu. Ditambah satu tentang sehari sebelum bulan suci tiba, jadi 6. Lumayan.

Walau target label Ramadhan gagal, syukurlah di bulan Juni label Snapshot Gallery tetap jalan. Temanya masih sama, Turki! ^^ Ada cini porcelain, van kedisi, semazen, dan turk dance. Alhamdulillah.

Oh ya, oh ya. Kabar baru nih, di akhir bulan Juni ini, alhamdulillah, saya sudah punya ponsel pintar yang memungkinkan saya mengelola blog dan sosial media dari genggaman. Sampai sekarang saya masih belajar nge-blog via ponsel sih, soalnya agak kurang memuaskan kalau dibandingkan dengan nge-blog via laptop walaupun tombol m si zube masih bermasalah, heuheu. Tapi tak apa, yang penting usaha. Tulislah sebelum lupa. Buat yang berkenan, silakan follow twitter dan instagram saya ya, teman... *modus :D

Cerita lain di bulan Juni adalah tentang hujan, idealismemakeover rok, serangga yang masuk telinga, reschedule, adzan subuh, dikira laki-laki, dan tentang mabok html. :D