7.28.2018

Gara-Gara Musim Kucing Kawin

Sudah beberapa hari belakangan ini kucing-kucing di kompleks perumahan ortu kami berisik sekali. Suara meong-an nya tidak lagi "meong" tapi "aol". Konon katanya kalau suaranya seperti itu, berarti si kucing pengen kawin. Entahlah kebenarannya. Maklum, belum pernah memelihara kucing dewasa. Sejauh ini saya baru pernah memelihara anak kucing, dan itupun anak kucingnya mati. Huhu. Saya pernah cerita di blog tentang ini buat menyimpan kenangan bersama Sarasuberry, si anak kucing yang sampai sekarang fotonya saya pakai buat akun IG saya. Hehe..

Eh ini kenapa jadi ngomongin Berry yak. :' kan jadi kangen..

Yang 2 ekor ini nyaris jadi peliharaan juga, tapi tidak jadi karena sudah diambil balik induknya. Untunglah..
Oke. Balik ke cerita yang mau saya sampaikan.

Ada 1 ekor kucing yang belakangan jadi perhatian saya dan Danda, soalnya tampilannya agak beda dengan kucing kampung biasa. Rambutnya lebat dan panjang, tapi tidak juga sepanjang anggora. Mungkin blesteran, alias peranakan antara kucing kampung dan anggora? Entahlah. Saya bukan ahli perkucingan. Pokoknya gitu deh. Ceritanya dulu kucing ini tidak terlalu sering terlihat tapi belakangan rajin sekali mondar-mandir di sekitar rumah kami dan juga rumah tetangga. Awal-awal tidak berisik, malah diam dan kalau didekati langsung lari. Tapi 2 hari belakangan dia mondar-mandir sambil nyanyi aol~aol. Bahkan sampai berkelahi dengan kucing lain lho. Benaran ngebet kawin kayaknya..

Eh tapi bukan cuma kucing blesteran itu yang te-aol~aol, tapi kucing lain juga. Kayaknya yang berantem itu yang sesama jenis (sama-sama jantan maksudnya), memperebutkan wilayah untuk menarik perhatian betinanya. Teorinya sih begitu..

Nah, bagian berantemnya ini yang jadi masalah buat kami tadi pagi. Semalam saya tidak sempat dengar langsung karena sudah tidur duluan, tapi berdasarkan cerita Danda, semalam ada kucing berantem di teras samping rumah kami. Dan benar saja, paginya beliau menemukan jejak kaki kucing yang berlepotan dengan sesuatu. Dicurigai itu adalah air kencing kucing. Mungkin si kucing (entah kucing yang mana) menandai teras kami sebagai wilayah teritorinya (fyi, binatang biasanya menandai teritorinya dengan air seni), lalu mungkin karena ada kucing lain memasuki wilayahnya, maka berantemlah mereka. Dan kencingnya pun jadi kemana-mana...

Gara-gara kencing kucing yang berlepotan di teras samping itu, saya dan Danda jadi mesra pagi-pagi. Iya, kami berdua mesra karena bahu-membahu membersihkan teras sambil tertawa-tawa. Awalnya jujur, saya merasa agak kesal, tapi karena pembawaan suami yang suka becanda, jadi suasana cair. Jadi semangat lagi. Alhamdulillah.

Supaya bersih, Danda menyiram teras dengan air seember sementara saya kebagian tugas mengelap sampai kering. Ini dilakukan 2 kali supaya terasa lebih afdhal. Karena pintu juga sepertinya kena kencing si kucing (ada bekas basah) jadi air juga disiram ke arah rumah. Air sempat mengalir masuk ke arah tv karena sekarang rumah agak miring pasca tetangga sebelah membangun rumah gedong yang besar dan bertingkat (sementara tanahnya tidak kuat), tapi untungnya bisa cepat saya lap. Setelah teras samping bersih, rasanya tenang. Alhamdulillah..

Saya sih tidak dendam sama kucing-kucing itu. Tapi kalau dibilang terganggu, ya lumayan. Suara mereka sahut-sahutan. Udah kayak burung pipit aja, hhihi. Seharian ini, para kucing kompleks (termasuk si kucing blesteran yang cantik) terlihat makin rajin bolak-balik sambil nyanyi non-stop. Agak kasian sebenarnya, dengar suara aol~aol nya itu. Kayak memanggil-manggil pasangannya "kamu dimana, kamu dimana" gitu. Hhihi, kayak yang tau aje. XD Dan mereka hari ini juga masih tetap berantem. Duh, dasar kucing..

Gitu deh cerita hari ini. Semoga musim kawin para kucing akan segera berlalu. Dan semoga mereka, para kucing itu, siap bertanggung jawab atas tindakan mereka supaya tidak ada lagi tragedi anak kucing yang ditinggal induk seperti yang dialami Berry. Kasian soalnya. Bayi kucing kecil sangat memerlukan kasih sayang induk. 

Oke dah. Ini jadi kemana-mana yaa obrolannya. Random banget XD. Ah, gara-gara musim kucing kawin nih, saya jadi bebersih ekstra, jadi ingat Berry juga.. huhu. Untung Danda pagi ini manis sekali. Biasanya juga manis sih, suka nolongin. Cuma rasanya lebih kompak aja ngerjain bebersih sama-sama. Mood saya terselamatkan. Dan karena ini semua saya bersyukuuur sekali. Alhamdulillah

Btw teman-teman punya cerita syukur tentang hari ini? Kalau sempat, silakan tinggalkan cerita di kolom komentar ya. Tapi kalau tidak juga tidak apa-apa sih. Yang penting di sini, saya ingin mengingatkan diri sendiri dan teman-teman pembaca untuk selalu ingat bersyukur. Share positif vibes!! :*

Akhir kata, semoga tulisan random ini tetap bermanfaat. Sampai nanti. Daaah!!