5.26.2018

Kenangan Hari ke-10 Ramadhan 1439 H

Tidak terasa sudah masuk hari ke-10 Ramadhan tahun ini. Sudah sepertiga bulan suci. Targetan apa yang sepertinya berjalan dengan baik dan yang mandeg, harus dievaluasi. Evaluasinya bisa disimpan sendiri, tapi harus ditindaklanjuti. *nasehatin diri sendiri

Hari ini saya mau cerita ringan saja. Kebetulan ada yang unik.

Hari ini di rumah kami banyak bukaan. Ada risoles dan bakwan buatan Kakak, ada lapis talas oleh-oleh Danda dari Jakarta, ada kue risol segitiga dari tetangga belakang rumah, ada lupis oleh-oleh dari kakak iparnya Kakak di Sambas, ada cay kwe, air tapai, air cincau susu, jus jambu dikasih tetangga jauh, serta tak lupa kurma dan air putih. Tambah banyak waktu ada adik les saya dulu, Icad, main ke rumah membawa bingke berendam. Yaa Robb, nambah lagi rejeki tak disangka. Sayang saya tidak kepikiran mendokumentasi.

Oh ya, Icad juga berbuka di rumah, sudah lama kami tidak ketemu. Berkat kue-mueh dan minuman yang tersedia hari ini, kami semua kenyang, alhamdulillah. Lucunya, tidak ada yang mencari nasi. Rasanya seumur-umur baru malam ini kami sekeluarga hanya makan kue tanpa nasi sama sekali waktu berbuka puasa. Rekor. Ini yang menurut saya unik.

Meskipun seharian ini kepala saya agak sakit karena kurang minum waktu sahur (air galon habis), saya merasa bersyukur sekali. Atas semua kenikmatan hari ini, alhamdulillah. Kalau teman-teman, cerita apa yang disyukuri hari ini? Share kebahagiaannya di kolom komentar yaa