12.15.2017

Tutorial Bullet Journal | Index (+Video)

Kalau di pekan lalu, video terbaru channel Youtube saya membahas tentang Key atau kunci pada bullet journal, pekan ini saya fokus membahas tentang index atau daftar isi.

Memangnya apa sih pentingnya index di Bullet Journal?

Tutorial Bullet Journal | Index (+Video)

Sebagaimana di buku-buku pada umumnya, index pada bullet journal dapat sangat berguna di kemudian hari yaitu ketika ingin/perlu membaca ulang. Bedanya, kalau bullet journal-nya seperti punya saya --tanpa nomor halaman-- maka masalah index ini sebenarnya cukup repot. Kenapa? Karena kita harus memasukkan nomor halaman satu per satu secara manual, demikian juga dalam mengisi halaman index nya. Ini cukup membosankan dan makan waktu. Tapi jangan salah! Elemen BuJo yang satu ini bisa berfungsi sangat baik kalau kita membuatnya dengan tekun dan cocok dengan gaya kita sendiri. Makanya tiap memasuki halaman baru, sangat disarankan meluangkan sedikit waktu tak sampai semenit untuk menuliskan judul dari isi dari halaman tersebut ke dalam halaman index agar mudah dicari di lain waktu.

Kita mungkin berpikir, ngapain juga saya baca ulang buku agenda yang tidak lagi digunakan. Tapi percaya deh, akan tetap ada masanya kita merasa perlu melihat sebentar ke belakang, entah itu sekadar untuk evaluasi, melihat kenangan yang terekam, mencari inspirasi, bahkan merunut kejadian penting yang terjadi di waktu tertentu. Karena itu, akan jauh lebih mudah melihat isi sebuah buku melalui halaman index-nya daripada harus mencari halaman per halaman. Itu akan makan waktu jaauh lebih lama dibandingkan durasi yang diperlukan untuk menulis index sejak awal. Belum lagi kalau yang dicari susah ditemukan, bisa frustasi bolak-balik halaman. Itu menurut pengalaman saya di buku BuJo saya sebelumnya sih, hehe..


Di video di atas, saya menjelaskan apa yang saya ketahui tentang index BuJo, memberi sedikit tips yang mungkin bisa bermanfaat bagi bullet journalist pemula, serta memperlihatkan contoh lay out index yang pernah saya gunakan. Sebagai bocoran, saat ini saya menggunakan index yang cukup mirip dengan milik Ryder Carroll.

Di Balik Layar

Apa lagi ya? Ah ya, mungkin sedikit cerita di balik video di atas. Jadi ceritanya, entah mengapa waktu saya merekam video tersebut, lingkungan di sekitar saya tiba-tiba ramai. Ada suara kucing berantem lah, suara ketukan palu pak tukang di rumah tetangga lah, ada suara anak tetangga teriak-teriak lah, bunyi notif wa dari hp saya lah, dsb dsb. Luar biasa, hehe. Suara-suara tersebut mau tidak mau jadi bagian dalam audio video saya.

Awalnya saya tergoda untuk menunda proses editing dan mengulangi rekaman agar lebih sempurna. Tapi belajar mengurangi perfeksionis, saya mencoba berpikir realistis. Kalau saya filming ulang, bisa-bisa jadwal lain juga akan molor, termasuk jadwal upload video setiap hari Jumat, padahal kan saya sudah janji. Apalagi saya masih tergagap-gagap mengedit video, pun tak ada jaminan hasil rekaman ulangan bisa lebih baik. Akhirnya saya memutuskan untuk jalan terus dan berusaha tidak memikirkan suara-suara latar yang menurut saya cukup mengganggu itu. Kemudian taraa, jadi deh. Alhamdulillah. Saya hanya bisa berharap teman-teman yang menonton video tersebut bisa memaklumi kendala dan kekurangan video tersebut.

Aah.. Saya sangat bersyukur sudah menuliskan rencana-rencana saya ke dalam bullet journal. Setidaknya itu mengingatkan saya untuk maju terus karena kerjaan saya yang lain masih banyak dalam rentang usia yang terbatas. No time to waste, right?!

Okedeh. Saya harap teman-teman mendapatkan manfaat dari video dan tulisan ini. Sudah dulu ya. Sampai nanti, daah!