3.06.2016

Teman Nge-Blog Tercihuy

Okee, hari ini saya mau menulis tentang teman ngeblog saya selama ini. Ada yang penasaran? Hehe, penasaran tidak penasaran, saya tetap akan cerita. *maksa xD

Best Friend Blogger
Best Friend Blogger

Dari sekian banyak blogger yang berteman dengan saya di dunia maya, ada seorang yang juga menjadi sahabat dekat saya di dunia nyata. Teman-teman pembaca yang setia mungkin sudah menyangka teman ngeblog saya. Siapa lagi kalau bukan Kanda Janiarto Paradise Pawa! ^^

Ini lho orangnya..

Dari awal saya kenal blog sampai sekarang, Kanda adalah teman ngeblog saya yang paling setia. Mulai dari bikin blog, bla-bla-bla, sampai belajar optimasi blog, kami lakukan berdua.

Eh tidak juga selalu sama-sama sih. Yang pertama tahu dan bikin blog di antara kami berdua adalah Kanda. Itu sekitar tahun 2008, waktu ia jadi laboran di SMA almamaternya. Di tahun 2010, waktu kami buka usaha bersama (waktu itu kami belum menikah), ia mengajarkan saya membuat blog. Hitung-hitung untuk aktivitas mengisi waktu saat menunggu. Tapi waktu itu saya masih bingung mau menulis apa, jadi isi blog lama saya itu masih banyak yang copas. Emm.. Sebenarnya ada sebagian tulisan sendiri sih, dan kalau yang copas selalu diedit dulu, tapi google kan ketat yah, apalagi waktu itu tidak tahu dengan hak cipta terutama gambar. Soalnya waktu itu niat awalnya hanya untuk berbagi, tidak terpikir untuk monetasi. Akibat nyatanya, akun google saya tidak lolos google adsense di tahun 2012 karena dianggap melakukan plagiarism. Akibat lainnya, rasa bersalah yang saya bawa sampai sekarang. Makanya sekarang saya berusaha sekuat tenaga untuk bikin tulisan original plus menggunakan foto sendiri. Banyak juga sih pakai foto orang lain, tapi sebisa mungkin ada credit nya.

Kejadian ditolak google adsense itu cukup berarti buat saya. Waktu dapat email pemberitahuan yang berisi penolakan itu, saya sempat menangis. Waktu itu saya dan Kanda sudah menikah dan berada di tanah rantau, kuliah. Karena kesulitan biaya hidup (beasiswa sering dirapel), jadi saya mau membantu Kanda dengan blog, eh tahu-tahu hasilnya begitu. Rasanya sediih sekali. Untungnya teman hidup saya itu menghibur. Ia menyarankan agar saya membuat akun google baru untuk mendaftar google adsense. Itu artinya merintis blog baru. Isinya sebisa mungkin tidak copy-paste seperti sebelumnya. Saya pun mencoba.

Sayangnya, di tahun yang sama permohonan adsense saya kembali ditolak. Padahal semua konten original. Tidak ada penjelasan dari google, hanya penolakan (tapi kemungkinan karena terlalu cepat mendaftar adsense alias umur blog masih sangat muda). Respon saya waktu itu, tentu saya menangis lagi. Ihiks. Saya kan berhati lembut, hhihi. Dan lagi-lagi Kanda lah yang menenangkan saya. Katanya, teruskan saja mengelola blog-blog saya yang sudah ada. Jangan pikirkan ads lagi. Pun masih banyak afiliasi iklan untuk monetasi blog saya, bisa daftar di sana. Tapi berhubung saya masih trauma ditolak 2 kali dan belum bisa move-on, saya hanya menuruti saran pertama: tetap ngeblog, tetap menulis, tetap berbagi.

Saya lalu bikin blog baru lagi, yaitu blog ini. Isinya original, dibuat sepenuh hati, tapi masih jarang diperbaharui. Mengisi blog dengan konten asli sekaligus bermanfaat memang susah. Dulu kebanyakan saya hanya curhat. Di tahun 2013, mulai posting cerita harian setidaknya sebulan sekali, sebagai laporan ke Kanda karena kami sedang Long Distance Marriage (LDM) dan saya sedang hamil. Kanda kan juga blogger, jadi begitu cara kami terhubung, selain lewat inbox facebook, pesan singkat, dan telpon, tentunya.

Pada bulan September 2013, saya mulai rutin mengisi blog setiap hari. Iya, setiap hari. Mungkin bukan tulisan yang berarti bagi orang lain, tapi sangat berarti bagi saya. Menulis di blog waktu itu menjadi salah satu self-healing therapy buat saya yang mengalami kesedihan pasca IUFD. Belakangan saya baru tahu kalau waktu itu saya terkena depresi. Saya bersyukur mengenal blog, dan saya berterima kasih kepada Kanda yang dulu mengenalkan blog kepada saya. Sampai sekarang, saya masih merasa nyaman bercerita di blog. Dan Kanda selalu mendukung saya, kecuali kalau ada yang keliru dari tulisan saya, ia akan mendiskusikannya dengan saya agar tulisan saya lebih baik. Satu pesannya, jangan menulis ketika masih marah. Sulit, tapi saya belajar.

Setelah gabung di komunitas blogger di tahun 2014, saya baru mulai memperhatikan yang namanya SEO. Kanda juga lebih giat mempelajari ini, jadi saya minta diajarkan. Saya senang Kanda tetap sabar walaupun saya suka lelet mempelajari teknik optimasi blog. Di awal tahun 2015, Kanda kembali mengajak saya mendaftar google ads. Dengan (sok) ogah-ogahan karena khawatir kecewa lagi, saya daftarkan blog saya. Setelah masa percobaan, alhamdulillah wa syukurillah, adsense sudah bisa dipasang. Ini tak lepas dari peran Kanda yang selalu merayu saya dengan keras kepala, mengingatkan agar saya tidak takut gagal sebelum mencoba. Kanda juga mengajarkan saya memasang iklan di blog.

Sekarang, setahun setelah pasang adsense saya memang belum bisa mencairkan jadi dolar (belum sampai target), tapi saya tetap senang ngeblog. Belakangan saya belajar menulis ulasan produk-produk yang saya pakai/makan. Inginnya saya, paling tidak kalau nanti dapat tawaran kerja sama dengan suatu produk, saya bisa menulis review berbayar dengan lebih halus, bukan semena-mena iklan. Tapi itu sepertinya masih jauh, bikin review itu kan gampang-gampang susah ya. Tak apa. Kanda bilang, pokoknya jangan membohongi pembaca, dek. Tulis sejujurnya, biar berkah. :)

Begitulah, sampai sekarang saya dan Kanda masih tetap aktif ngeblog. Alhamdulillah. Kalau Kanda lebih fokus menghasilkan dari blog, saya sendiri tetap untuk self healing. Sudah beberapa kali dapat tawaran kerja sama sih, alhamdulillah, tapi secara nominal masih sedikit dibanding blogger-blogger lain (maklum masih blogger remahan nastar). Meski begitu, saya tetap senang bisa ngeblog dan memiliki teman ngeblog yang mendukung saya sepenuhnya.

Untuk semua dukungan itu, Terima kasih Kanda! ^^


"Tulisan ini diikutkan dalam Irly & Diah's GA Collaboration: Teman Nge-Blog"