3.22.2016

Debat versus Diskusi

Hari ini dapat brainstorming tentang debat dan diskusi. Maklum yaa, dunia ini kan penuh dengan perang argumentasi, jadi mungkin saya perlu merumuskan batasan saya sendiri dalam menghadapi situasi..

panass macam api unggun.. hihihi 
Saya pernah baca, tapi lupa sumbernya, bahwa debat dan diskusi ada bedanya:

Debat adalah ketika kita melakukan pembicaraan dua arah (dialog) untuk mencari tahu SIAPA yang benar. Karena itu, akan ada pihak yang kalah dan ada pihak yang menang.

Sementara diskusi adalah ketika kita berdialog untuk mencari tahu APA yang benar (lebih pada topiknya), sehingga kita bisa tahu mana yang sepatutnya ditiru mana yang dijauhi. Diskusi bukan masalah menang atau kalah (win or lose), tapi menang-menang (win-win) karena yang terlibat akan sama-sama dapat kemanfaatan.

Jadi, jika sewaktu-waktu ada yang mengajak dialog tapi menyatakan bahwa aku loh yang benar, boleh lah diabaikan saja. Toh Rasulullah mengingatkan kita untuk meninggalkan debat karena lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.

Dan jadi catatan penting, kalau nanti diajak dialog, baiknya dengarkan juga pendapat orang lain, jangan mau menang sendiri. Bukan untuk diterima mentah-mentah tapi juga bukan untuk langsung dimentahkan. Dan sekiranya merasa tidak sanggup menahan rasa sakitnya disanggah, simpan rapat-rapat pendapat pribadi.

Dua-duanya susah sih tuh: menyimpan sendiri maupun menerima pendapat orang lain. Tapi kalau mau mengembangkan diri, yah tidak ada salahnya menerima pendapat orang lain. Perlu waktu, kadang diiringi air mata, tapi biasanya efeknya lebih baik daripada merasa benar sendiri. Belajar menerima kebenaran daripada mempertahankan ego yang lebih rentan menjerumuskan kita pada kesombongan (menolak kebenaran dan merendahkan orang lain).

Hmm, bahasannya berat. Apalagi buat saya si INFJ yang perasa ini, hhihi. *tarik nafas*  Sudah dulu ah. Sampai nanti ya, teman! ;)

**Ini catatan pribadi yang semoga bisa bermanfaat buat orang lain..