3.27.2015

Belanja Dengan Voucher Bersama Kanda

Awal tahun lalu saya dapat hadiah voucher belanja dari swalayan langganan kami. Lumayan, 100 ribu. Awal bulan ini saya dan suami pun sepakat segera membelanjakannya, mumpung ingat. Soalnya voucher tersebut hanya berlaku sampai bulan April tahun ini. Kami sering lupa dengan hal-hal begini, sayang kan kalau sampai kelupaan. Jadi mumpung ingat, belanja!



Kami berdua pun merencanakan "sesuatu" yang akan dibeli. Maunya sih, barang yang tahan lama, jadi bisa dikenang, bukan barang sekali pakai atau sekali dimakan langsung habis. Awalnya Kanda memaksa saya membeli jilbab, tapi harga jilbab rata-rata kurang dari 100 ribu, rasanya sayang kalau hanya beli jilbab. Nanti lebih-nya jadi hangus dong. Hmm.. Jadi saya ajak Kanda membeli kenang-kenangan juga dari voucher tersebut. Nambah sedikit masih wajar lah, asal nggak nambah banyak. :D

Kami pun berburu ubur-ubur.. eh maksudnya berburu barang belanjaan untuk kenang-kenangan...

Awalnya saya tetap mau beli jilbab, kalau bisa berwarna kuning emas bahan satin supaya matching dengan rok panjang pemberian Mama'. Sayang,warna yang saya taksir tak ada, jadi saya pilih 2 jilbab segiempat dengan warna berbeda, kalau tidak salah warna pink dan krem. Kebetulan harganya tidak terlalu mahal, cukup lah jika digabung dengan barang Kanda. Eh, tapi saya ditegur Kanda, katanya jilbab segiempat saya sudah cukup di rumah, pun warna yang saya pilih tidak istimewa. Saya sudah punya banyak jilbab pink dan krem. Jadi, bingung lagi deh mau beli apa..

Kanda juga tidak kalah kebingungan. Katanya mau beli songkok, tapi urung. Saya tawarkan sarung, mau, tapi lagi-lagi urung. Lalu kami berdua naksir baju couple yang dipajang di toko tersebut. Baju kokonya bagus, berbahan katun (menyerap keringat), dan sepertinya ukurannya cocok untuk Kanda, tapi sayang gamisnya terlihat kurang memikat hati. Apalagi ternyata harganya kurang cocok di hati dan kantong. Batal deh!

Kami mondar-mandir lagi. Kanda menawarkan saya melihat-lihat blazer batik. Iya, saya ingat pas jalan-jalan berempat dengan Mama' dan Bapak waktu itu, saya sempat naksir satu blazer yang dipajang. Kami pun melihat-lihat, siapa tahu ada. Eh, ternyata sudah tak ada. Sepertinya sudah laku, sedang batik yang lain tinggal kemeja. Saya kan maunya blazer.. *manyun*

Keliling lagi, lihat-lihat gamis. Tidak ada yang ditaksir. Saya ajak Kanda lihat-lihat celana pria. Sama. Lalu saya ajak Kanda memilih kemeja kerja saja. Lumayan, buat nyicil kalau Kanda mengajar nanti. Kanda pun menyarankan saya mencari rok panjang untuk persiapan saya mengajar nanti. Kami asyik pilih-pilih. Saya bawa 2 ke kamar pas. Satu manis, yang satunya lagi bermodel formal, bisa digunakan mengajar. Kanda juga membawa 2 helai untuk dicoba di kamar pas. Bukannya mau beli 2, tapi mungkin sudah kebiasaan. Kan maksimal 2 helai kalau masuk kamar pas. hihihi ^^

Pas coba, Kanda bilang cocok satu helai. Sedang saya, bingung. Dua-duanya enak dikenakan. Harganya pun terjangkau. Jadi kami ambil 3 item, satu helai kemeja dan 2 helai rok panjang.

Satu jam lamanya kami memilih-milih barang di swalayan tersebut. ckckck.

Oh ya. Saya ingat, waktu membayar di meja kasir, kasirnya memelototi saya lho. :D  Mungkin dia kesal melihat saya dan Kanda bergiliran mengintip satu sama lain di kamar pas. Ya, kan mau menanyakan pendapat..  Mungkin mbak kasir mengira kami "masih" pacaran, seperti kebanyakan orang yang tidak mengenal kami. Iya sih, memang pacaran, tapi pacaran pasca nikah. hihihi.

Walaupun berlangganan di swalayan tersebut, kami memang jarang ke lantai atas tempat menjual pakaian. Lebih sering di lantai bawah yang menjual keperluan sehari-hari. Jadi, yah sudahlah... 

Pelajaran moral:
- Sering-seringlah membeli baju ~eeh  *gagal fokus* :V