Saya senang ada beberapa teman yang bilang bahwa mereka tidak terpengaruh dengan adanya kenaikan BBM. Alhamdulillah, beruntunglah bagi yang diberikan Allah kecukupan dan kemapanan secara finansial untuk menghadapi lonjakan harga sebagai dampak kenaikan BBM. Sekali lagi, alhamdulillah..
Tapi jujur saja, di saat yang sama, saya juga sedih mendengar pernyataan semacam ini. Bukannya apa-apa sih. Hanya saja pernyataan seperti ini terasa agak egois, karena percaya atau tidak, ada banyak keluarga di luar sana yang berjuang keras untuk memampukan diri menghadapi kenaikan tersebut, dan jelas mereka terpengaruh.
Tentu, boleh-boleh saja mengklaim bahwa kenaikan tersebut tak berpengaruh apapun bagi kehidupan kita dan keluarga, sedikitpun. Tidak ada yang melarang. Patutlah kita bersyukur. Tapi kita harus sadar karena kenyataannya, dengan mengeluarkan pernyataan tersebut pun, kita telah menunjukkan bahwa kita telah terpengaruh. Bahkan dalam tempo yang sangat dini karena masih dalam hitungan hari. Memang sulit menahan lidah untuk tidak berkomentar tentang demo massa (apalagi yang anarkis), tapi selama kegiatan tersebut tidak anarkis bukankah lebih baik tidak mengeluarkan komentar yang dapat membuat sedih orang lain?
Singkatnya, ini doa untuk kita semua (yang setuju maupun yang tidak setuju pada kenaikan BBM), semoga Allah memampukan kita dan tetap membukakan pintu rejeki halal dan baik bagi keluarga kita, semoga kita selalu ingat untuk berempati pada kesusahan orang lain, dan semoga Allah menjauhkan kita dari sifat takabur, aamiin ya Rabbal alamin..