11.30.2014

Bahaya PHP

Beberapa hari yang lalu secara tidak sengaja saya membaca sebuah kasus kriminal yang mengerikan. Kasus ini melibatkan remaja usia tanggung dan terjadi di Palembang (saya baca di Tribun Palembang). Saya kurang tahu apakah kasus ini heboh di televisi atau tidak, tapi di beranda facebook saya tidak heboh, mungkin karena kejadiannya sudah 1,5 bulan berlalu tapi baru terungkap..

Saya bukan ahli hukum, jadi saya tidak akan membahas dari segi hukum. Saya hanya merasa perlu menuliskan ini, sebagai bahan renungan bagi kita semua.

Sejauh yang saya baca, kejadian tersebut dipicu oleh cinta segi empat. Yup, Anda tidak salah baca, cinta segi empat. Imho, cinta segiempat tidak terlalu aneh kalau melibatkan 2 laki-laki dan 2 perempuan. Cinta segitiga? mungkin kita semua pernah mengalaminya. Suka dengan orang tapi orang itu malah suka dengan orang lain. Tapi dalam kasus tersebut, cinta segi empatnya justru melibatkan 1 wanita dan 3 orang laki-laki. Ini sangat aneh, menurut saya.

Dari rentetan kejadian berdasarkan penuturan Tribun Palembang yang saya baca, cerita singkatnya kira-kira seperti ini:

Si A (cewek) berpacaran dengan si B (pacarnya yang menjadi korban pembunuhan). Sedang si C dan D naksir dengan si A, lalu membunuh si B dengan bantuan 2 orang lain yang diajak mencuri motor si B. Nah, kejadian kriminal tersebut terjadi di depan mata si A (jadi si A ini adalah saksi kunci pembunuhan tersebut). Berdasarkan pengakuan si A, ia sempat berteriak namun karena ia dibentak oleh pelaku maka ia diam dan pulang ke rumah. Namun anehnya, hingga 1,5 bulan (kejadiannya september lalu) si A justru tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian, malah berdasarkan Tribun Palembang, di akun facebooknya ia mengunggah foto ultah dengan ucapan "terima kasih sayang :-*" kepada seorang pria. Logikanya, yang pasti ini pria bukan si B (karena si B sudah tiada), si C ataupun si D (karena keduanya sudah ditangkap polisi, lagipula kalau si A normal, takkan mungkin ia mau dengan lelaki yang melakukan tindak kejahatan penghilangan nyawa di depan matanya, kan?). Mari berbaik sangka, itu adalah keluarganya yang ia "sayangi", tapi saya salut karena kemampuannya melupakan pacar lamanya yang dihabisi di depan matanya..

Yang mengganggu, kenapa si A ini begitu digilai banyak laki-laki? Apakah benar itu karena dia secantik seorang artis remaja yang sedang naik daun? Ataukah karena ia seorang PHP alias pemberi harapan palsu? (bukan PHP Hypertext Preprocessor, hehe)

Sepengetahuan saya sih, memang ada "penggemar" yang senang memaksakan kehendak. Tapi sepengetahuan saya juga, jika orang yang ditaksir itu sudah menolak (dengan kata-kata atau dengan menunjukkan bahwa ia sudah punya pasangan), biasanya mundur teratur kok. Pandai-pandailah..

Dari kejadian ini, mari kita sama-sama belajar. Bagi orang tua (atau calon orang tua, atau guru dan pendidik lainnya) mari kita ajarkan anak-anak kita untuk tidak mudah memberikan harapan palsu untuk orang lain. Kepada para remaja, hati-hati ya, adik-adik..

sumber gambar: keepcalmandposters.com
Kenapa tidak boleh PHP? karena bagaimanapun, memberi harapan palsu sama saja dengan menyakiti orang lain. Zalim. Kalau ada yang meminta harapan sedang kita memang tidak suka atau dari awal memutuskan tidak ingin pacaran sebelum menikah, tariklah garis yang jelas dan hindari memberi harapan. Kalau memang suka, lamar segera (untuk para pria) atau minta ia segera melamarmu (untuk para wanita). Soalnya kalau sampai salah memberikan harapan palsu (misalnya kepada orang berotak kriminil seperti pada kasus tersebut), bukan tidak mungkin nyawa kita atau nyawa orang-orang yang kita sayangi jadi terancam.

Mengutip dari pepatah orang dulu, rambut sama hitam, hati siapa pula yang tahu. Naudzubillahi min dzalik. Semoga Allah Yang Maha Melindungi, selalu memberikan perlindunganNya kepada kita dan keluarga, dari kejahatan orang lain. Aamiin ya Rabbal alamin.. Ingat ya, stop PHP!