10.22.2014

Surat Rindu Untuk Sahabat: Tila

Dua puluh dua Oktober adalah hari ulang tahun Tartila Fathan, sahabat saya di masa SMU yang sekarang entah apa kabarnya...

Sudah berapa tahun belakangan saya kehilangan kontak dengannya: nomor ponselnya di hape saya hilang (karena rusak, sekarang ganti hape). Akun facebooknya pun tak pernah aktif lagi, sepertinya tidak pernah dibuka. Apalagi sekarang ia sudah pindah ke ibukota. Mungkin Tila begitu sibuk dengan statusnya sebagai istri, ibu, dokter, dan warga ibukota yang super sibuk. Saya sangat maklum. Senang pula karena dedikasinya yang begitu besar. Seperti kata bijak dari Uncle Ben, pamannya Peter Parker, "Kekuatan yang besar akan selalu diiringi oleh tanggung jawab yang besar".

Sebagai seorang yang cerdas, menurut saya ia memang pantas menjadi dokter. Saya tahu sekali hal ini karena selama saya mengenalnya dan bahkan duduk sebangku dengannya, tidak pernah sekalipun saya dapati ia menyontek. Ia juga selalu mengerjakan pekerjaan rumah di rumah. Meski cerdas dan banyak tahu, ia tidak pelit ilmu. Beda dengan kebanyakan teman "pintar" lain yang pelit di keseharian tapi loyal di saat ujian, Tila justru sebaliknya. Ia sering mengajari saya dan teman-teman pelajaran eksak seperti matematika, fisika, atau kimia. Kami belajar bersama, jadi saat itulah ia membagikan ilmunya. Tapi ini tidak berlaku saat ujian. Dia tidak marah ketika ditanya saat ujian, tapi ia juga tidak akan memberi jawaban ujian. Hanya senyum yang diberikannya. Saya yang duduk di sebelahnya jadi senyum melihat teman kami tengsin. Mereka sih tidak akan bertanya kepada saya, karena saya biasa saja. Untunglah.. :p hehe

Sekarang saya sudah lama tidak bertukar kabar dengannya. Kangen sekali. Pernah saya googling namanya, berharap ada info baru. Akun facebook baru, akun LinkedIn, atau apalah. Tapi tak juga ketemu. Malah yang saya dapati, dokumen lulusan fakultas kedokteran di kampus jaket kuning, almamaternya, yang memberikan info tentang IPK nya yang wow... Salut untukmu, sobat..

Tila, apa kabar? Sudah lama sekali... :')
Aah, semoga saja Tila membaca ini. Saya hanya ingin dia tahu, saya sangat rindu...