10.05.2014

Nikmat Hari Raya

Dari semalam, takbir tak henti berkumandang dari masjid di dekat kontrakan kecil kami. Alhamdulillah, suasana lebaran haji lebih terasa daripada kemarin.

Berhubung kami tidak sholat ied pagi ini, saya bangun lebih siang dari biasanya. Kepala saya sakit sebelah, bisa jadi karena anemia plus dehidrasi.  Ternyata Kanda juga sedang tidak fit, badannya agak panas. Kalau kata orang Melayu: bera~u. Komplit. Tapi alhamdulillah tidak berkepanjangan. Minum air putih banyak-banyak cukup membantu. Saya pikir, itu benar-benar karena dehidrasi. Hanya sakit kepala sebelah saya yang masih setia menemani. Biasanya kalau datang bulan saya minum suplemen tambahan, tapi karena sedang habis jadi dinikmati saja.

Usai sholat ied, lingkungan kami sempat sepi. Para tetangga sepertinya sungkeman dulu, tapi tidak terlalu lama sampai suasana kembali ramai, bahkan lebih ramai daripada biasanya. Soalnya ada penyembelihan hewan kurban di lingkungan kami. Tepatnya di sebuah halaman rumah kosong tepat depan rumah kontrakan kami. Yey!

Para tetangga dari anak kecil hingga orang dewasa, laki-laki dan perempuan, ramai mengerumuni lokasi. Sapi sudah di situ dari kemarin tapi suara lenguhannya sekalipun tidak terdengar oleh kami. Sapinya kalem..

Saya sengaja tidak keluar untuk melihat prosesi penyembelihan hewan, terutama karena kepala saya yang masih nyut-nyutan luar biasa. Kanda keluar dan sempat foto-foto. Sayang hasilnya kabur karena salah setting.

Sekitar pukul 11 siang, tak disangka, kami kebagian jatah daging kurban dari tetangga kami yang keluarga besarnya berqurban tadi. Alhamdulillah. Benar-benar tidak menyangka akan dapat daging di hari raya ini.

Saya yang sudah lama tidak masak daging pun segera mencari buku resep yang berisi menu ala Mama' yang pernah saya pelajari dulu. Setelah menimbang ini dan itu, akhirnya kami putuskan memasaknya menjadi sambal goreng daging. Bismillah. Heuheu..

Hasilnya, taraaa...
Hihihi, senaaang... ~^_^~ **bawaan lama tidak masak
Meskipun lebaran jauh dari orang tua, saudara, dan makam anak tersayang; alhamdulillah ada tetangga yang baik. Bisa juga makan daging di hari raya ini, ditambah nasi hangat, sayur, dan senyum manis dari teman makan sekaligus teman hidup, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.. ^_^

Lalu, nikmat mana lagi yang akan saya dustakan? *keep smile, yanet*