7.21.2014

Peduli yang Mana, Dekat atau Jauh?

Sudah lama Saya membaca komentar berikut dari sisi lain gelombang kepedulian akan pembantaian di Gaza...

Mungkin ada yang familiar:
"negeri sendiri saja tidak terurus, mau mengurusi negeri orang lain", atau "ngapain jauh-jauh bantuin orang di sana yang nggak kenal dengan kita, mendingan bantuin tuh tetangga yang sedang kesusahan", atau yang menyitir peribahasa lama, "kuman di seberang lautan kelihatan, gajah di pelupuk mata tak terlihat"..

Saya tidak tahu niatan orang yang berkomentar seperti di atas. Bisa jadi murni untuk mengingatkan, bisa juga untuk menjatuhkan tuduhan orang lain. Hanya Tuhan yang tahu. Tapi kalau boleh jujur, Saya kurang nyaman mendengar/membacanya karena seringkali perkataan-perkataan senada itu hanya beroleh debat yang tidak perlu dan membuang waktu. Saya tidak suka debat. Saya suka diskusi. hehe..

Menurut saya pribadi, yap, sangat baik bila kita mengingatkan saudara kita untuk membantu orang dekat terlebih dahulu. Banyak anak yatim, keluarga tidak mampu, atau para lansia di dekat kita yang memerlukan perhatian dan bantuan kita. Memang inilah yang diajarkan Rasul, berlaku dan berkata baik dengan para tetangga dan orang-orang yang berada di dekat kita, apalagi jika mereka memerlukan bantuan. Dan akan lebih baik jika kita yang saling mendahului hal ini, berlomba-lomba dalam kebajikan..

Namun pertanyaannya, salahkah jika kita peduli dan ingin membantu "saudara jauh"? Apakah dengan peduli orang di negeri jauh berarti kita tidak peduli dengan saudara di negara sendiri? Dan pernahkah kita bertanya kepada diri sendiri, siapakah kita, sampai-sampai merasa tahu apa yang telah orang lain lakukan?

Sepertinya kita harus ingat nasihat Rasulullah: hati-hati menuduh orang lain. 

"Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada terlihat", mungkin peribahasa ini perlu selalu dibalikkan kepada diri kita sendiri sebelum berkomentar dan menyakiti perasaan orang lain... #NoteToSelf #Ngaca :/

keep calm and do your best
(sumber gambar: keepcalm-o-matic.co.uk)
Saya jadi teringat kisah antara keledai, pria tua, dan anaknya. Saya yakin sudah banyak yang tahu tentang kisah penuh hikmah ini (jadi tidak perlu saya ceritakan ulang). Inti dari kisah tersebut adalah, apapun yang kita lakukan pasti akan menuai komentar orang lain, baik komentar positif, apalagi yang negatif. Jadi tetaplah peduli kepada yang dekat maupun yang jauh. Lakukan semua sesuai kemampuan, atas nama Allah, dan biarkan Allah yang menentukan hasilnya. :)

#KeepPraying #KeepDonating #PrayForGaza #PrayForIndonesia #DonateForGaza #DonateForDhuafa #FreePalestine #CintaIndonesia :)