4.02.2014

Jadi Pengawas Dadakan

Hari ini sebenarnya jadwal ngedraft, pengen ketemu dosen untuk konsul, tapi lagi-lagi draft belum selesai. Mandeg. Padahal sudah masuk bulan April.. :'/

Pukul sebelas siang saat Kanda akan keluar untuk mengisi ulang air minum,
pesan singkat dari dosen pembimbing saya masuk ke ponselnya. Bu Nunung, dosen pembimbing saya tiba-tiba menanyakan kesiapan saya untuk mengawas ujian tengah semester APLB siang ini. Agak ragu karena draft belum juga siap diserahkan, tapi saya tetap jawab bisa. Setidaknya saya jadi berhenti mengecek facebook di sela-sela upaya keras untuk ngedraft yang ujung-ujungnya justru didominasi ngecek facebook. -_-

Pukul 13 saya sudah di kampus, kalah cepat dengan Ibunya. Tapi ruangan masih dikunci, jadi Bu Nunung, saya dan seorang mahasiswa APLB bernama Najmi berdiri di depan ruangan, menunggu mahasiswa lain mengambil kunci. Saya berdiri canggung.

Pukul 13.15 ujian baru bisa dimulai. Semua peserta hadir. Saya, yang dari rumah memang sudah mempersiapkan bacaan untuk mengisi waktu saat mengawas ujian, membaca buku bertopik lanskap budaya dan perubahan lingkungan yang saya bawa. Selesai pukul 15.15 lewat. Saya sempat curcol sedikit dengan dosbing saya yang baik itu, walau ujungnya menyesal juga sih. Harusnya bisa menyelesaikan masalah sendiri tanpa cerita ke beliau..

[bersambung]