3.02.2014

Produk Herbal dan Ulat Bulu

Beberapa bulan terakhir saya merasakan banyak sekali teman-teman saya yang mencoba menjual suatu produk kesehatan berbasis herbal. Tidak perlu saya sebutkan nama produknya karena mungkin teman-teman yang membaca ini segera tahu produk tersebut karena para konsultan kesehatan (begitu teman-teman yang berjualan produk tersebut menyebut diri mereka, cmiiw) sangat masif dan jor-joran dalam mempromosikan produknya. Namanya juga usaha kan, ya. Saya juga kalau jualan mungkin akan seperti itu. Saya maklum dan enjoy saja. Ambil positifnya karena lumayan menambah info kesehatan, kira-kira begitu. ^^

Jujur,
saya sebenarnya termasuk salah satu orang yang tertarik mencoba produk tersebut. Untuk kesehatan dan untuk penampilan, kenapa tidak. Masalahnya, harganya belum terjangkau kocek. Masih ada keperluan penting lain yang harus dipenuhi.

Kemudian karena alasan tersebut ada lo, yang berkata "hei, masak untuk kesehatan masih pikir-pikir sih" atau "kesehatan kan nomer satu, ciin".. Okey, saya juga setuju. Tapi perlu diingat juga bahwa sehat dapat dicapai dengan berbagai cara, bukan hanya dengan mengkonsumsi satu produk saja. Sehat adalah mengenai apa yang kita makan, jumlah makanan yang kita konsumsi, dan jadwal makan yang dilakukan. Itu menurut saya pribadi. Tapi sekali lagi, saya maklum karena mereka adalah penjual maka mereka akan berusaha dengan keras mempromosikan produk jualannya. It's okey.. :)

Saya pribadi tertarik dengan produk tersebut karena melihat sendiri perubahan salah satu orang yang saya kenal yang dulunya overweight dan sekarang singset. Saya sempat berkata kepada Kanda, nanti kalau ada rejeki bolehlah mencoba produk tersebut.

Sayang, belakangan ini ada beberapa penjual produk tersebut membuat saya agak gerah. Bukan karena produk yang dijualnya, bukan karena informasi yang mereka bagikan atau pencerahan tentang masalah kesehatan yang mereka sampaikan (walaupun ujung-ujungnya tetap saja promosi), tapi karena cara mereka yang arogan. Saya senang melihat orang yang bangga akan pekerjaannya, tapi kalau sudah mulai sombong.. :( hmmm...

(Klik di sini untuk membaca tentang perbedaan bangga dan sombong menurut saya ^^)

Memangnya apa yang membuat saya geraaahhh? haha..

Oke, jadi gini. Pernah melihat foto yang membandingkan lipatan lemak di pinggang wanita yang overweight dengan seekor ulat hijau, eh, kuning (ralat) yang memiliki lipatan-lipatan juga? Saya sengaja tidak memposting gambar tersebut di blog saya ini karena merasa terganggu dengan foto tersebut. Entah bagi orang lain tapi bagi saya sangat tidak pantas menyamakan orang yang tidak bertubuh proporsional dengan binatang.  Tidak sopan.

Sayang, yang memposting foto tersebut (secara berulang) adalah orang-orang yang saya ketahui sedang jualan produk kesehatan. Jadi terpikir, apakah cara pemasaran kasar seperti ini yang dianjurkan oleh produsen?  :/  Semoga tidak, dan saya yakin tidak karena cara ini melanggar etika berdagang karena meng-insult orang overweight, dan ujungnya justru membuat calon konsumen mundur langkah.

Intinya, saya hanya ingin mengingatkan teman-teman yang pernah memposting foto tersebut bahwa postingan seperti ini sangat tidak simpatik. Mungkin orang yang memposting ini tidak menyebutkan oknum orang berbadan tidak proporsional seperti si X atau Z; mungkin hanya ingin mengingatkan kepada orang lain bahwa sehat itu bagus dan salah satu indikator kesehatan adalah berat badan ideal; atau mungkin memang ingin menghina orang lain yang ukuran tubuhnya ekstra, entahlah. Terlepas dari motif di baliknya, saya rasa cara tersebut tidak asyik.

Dan yang lebih buruk lagi, kalau yang melihat gambar tersebut adalah orang overweight yang mudah tersinggung, akan berapa banyak ganjalan akhirat yang akan diperoleh dari foto tersebut? Sehat dan mengajak orang lain untuk hidup sehat memang penting, tapi apakah harus mempertaruhkan akhirat dengan menghina orang lain? Saya rasa tidak. Pasti ada banyak cara simpatik yang bisa dilakukan..

Jujur ya, saya pribadi jadi pikir-pikir, kalaupun nanti akan membeli produk tersebut, saya akan lebih pilih-pilih karena tidak akan membeli dari distibutor yang kasar seperti itu. Saya akan dengan senang hati mencari distributor lain, yang setidaknya tidak menghina orang lain di depan saya. Kalau orang lain dihina, bagaimana mungkin saya bisa merasa aman dari hinaannya. Kira-kira analoginya seperti itu..

Okey itu saja curahan hati hari ini, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman yang sedang merintis usaha jasa perdagangan.. Maaf jika ada kesalahan dalam berkata-kata. Semangaat..  ;)

***
PS:
Alhamdulillah berat badan saya masih ideal, jadi tulisan ini bukan dilandasi oleh ketersinggungan atau kebencian melainkan murni mengingatkan. Tulisan ini juga didorong oleh suami yang mengingatkan hadis Rasulullah berikut:

“Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”
Saling mengingatkan ya, teman... Terima kasih sudah membaca sejauh ini. ^^