10.15.2013

Cerita OCD (Rapel sepekan penuh!)

#H15-H18
OCD jendela makan 8 jam tidak bermasalah selama empat hari tersebut. Tidak ada cerita yang spesial. Makanya jadi agak malas nulis, hehehe...


#H19
Saya sudah memutuskan untuk berpuasa arafah hari ini dan besok, walaupun hari ini agendanya adalah liburan bersama. Saya kangen puasa jadi apapun yang terjadi saya akan tetap mencoba berpuasa. Kalaupun nantinya tidak kuat --mabuk perjalanan atau pusing karena dehidrasi, misalnya--, setidaknya saya sudah mencoba, kata hati menguatkan niat.

Subuh saya sahur nasi putih dan telur ceplok karena lauk malam sebelumnya sudah pas habis. Saya sahur bersama Mama, Bapak, dan Isna. Bahagia benar rasanya, bangun pagi seperti itu untuk sahur bersama keluarga. Teringat bulan Ramadhan lalu tidak ikut menikmati suasana sahur karena tidak bisa berpuasa karena sedang hamil...

Pagi hingga sore, alhamdulillah lancar jaya. Tanpa makan dan minum saya masih bisa jalan-jalan, ketawa-ketiwi, foto-foto, tidak tidur selama perjalanan, dan lain-lain. Yang terasa sih, hausnya. Mungkin karena dehidrasi. Makanya saya memang membatasi diri agar tidak terlalu banyak bicara. Saya juga mengoleskan lipbalm secara berkala pada bibir supaya tidak pecah-pecah.

Berhubung hari sudah mulai gelap sedangkan perjalanan masih jauh, tidak ada ritual berbuka puasa yang gimana-gimana. Lupa bawa kurma. Saya berbuka dengan yang cukup manis, untuk pertama kalinya nyobain minuman mirai ocha, ocha yang katanya bisa bikin ganbatte. ^^  Cocok di lidah saya sih, segar. Alhamdulillah. Habis sebotol dalam beberapa menit, saya kembali minum. Kali ini pocari sweat. Habis juga sebotol. Lalu minum air putih, karena tinggal air putih yang ada. Saya memang merasa haus sekali, malah laparnya biasa saja. Saat ditawarkan makan di Mempawah saya sempat menolak karena tidak terlalu lapar, hanya haus saya. Tapi Ibu memaksa, Ibu bilang saya harus menjaga kesehatan. Akhirnya singgah di terminal Mempawah untuk makan. Saya makan soto tanpa nasi. Alhamdulillah kenyang. :D

Sampai di rumah sekitar pukul sepuluh malam, tubuh terasa agak gemetaran. Akhirnya makan lagi, menunya nasi plus ikan acar kuning buatan Mama. Tanpa sayur karena sayurnya sudah habis, tapi untungnya ada buah semangka, setidaknya untuk sumber serat dan vitamin mineral. Alhamdulillah setelah makan badan lebih segar. Pukul 12 saya baru membolehkan diri untuk tidur karena saya merasa tidur setelah makan kurang baik.

#H20
Masih berpuasa arafah, tapi hari ini kelewatan sahur. Mungkin karena badan kelelahan setelah perjalanan kemarin, apalagi tidurnya pukul 12. Waker sudah berbunyi tapi bawaan masih ngantuk jadi tertidur lagi dan tidak kuasa untuk bangun sahur. Beruntung badan masih bisa diajak kompromi. Puasa tetap jalan dan masih bisa bantu-bantu Mama dan Kakak masak dan mengemaskan rumah untuk menyambut Ied Adha besok. Walau lemas dan sempat keluar keringat dingin ketika waktu berbuka sudah dekat tapi alhamdulillah puasanya lancar. :D

Kalau dihitung-hitung, perut kosong dari pukul 12 malam dan baru makan lagi sekitar pukul 6 sore, artinya saya berpuasa selama 18 jam. Itu artinya secara tidak sengaja ternyata saya sudah menjalankan OCD jendela makan 6 jam hari ini. Uwow...

#H21
Hari raya kurban alias Ied Adha, sampai pagi hari tidak makan dan minum dulu sampai pasca sholat Ied (sesuai sunnah yang dianjurkan) sekitar pukul delapan-an. Tidak ada masalah karena saya tidak lapar, hanya haus saja. Tapi  setelah itu saya melanggar aturan sarapan. Seperti tradisi setiap tahun, salah satu acara penting setelah sholat Ied adalah makan sajian lebaran bersama keluarga. Tahun ini menunya ketupat plus sayur lodeh yang ditabur serondeng. Porsi yang saya makan cukup besar karena ukuran ketupat yang saya pilih ternyata terlalu besar untuk dimakan sendiri tapi terlalu sedikit untuk dibagi berdua. Tapi habis juga sih, hehe. Setelah itu saat bertandang ke rumah Ibu mertua, saya sempat kunyah-kunyah sedikit, beberapa sendok dari piring Kanda. Menunya, rendang khas Padang. Saya sengaja tidak mengambil sendiri karena sudah kenyang makan di rumah. Selanjutnya antara pukul 11-12 siang sempat makan porsi kecil nasi dan minum air sirup dan pencuci mulut saat bekunjung di rumah abangnya Ibu alias pamannya suami. Pada pukul 2 siang, perut diisi kembali. Kali ini oleh beberapa potong buah jambu bol, satu puding, dan beberapa potong lontong yang dicocol serondeng, saat bersilaturahmi ke rumah sepupu Mama. Malam hari sekitar pukul 7 saya makan malam dengan menu ketupat lagi. Dan lagi-lagi merasa porsinya kebanyakan walau tetap saja ludes. Hehehe. Entahlah, mungkin karena sudah lama mengurangi porsi makan jadi begitu melihat agak banyakan jadi merasa kebanyakan. Saya berpikir demikian karena setelah memakannya pun saya tidak sampai kekenyangan. Entahlah... Nah, setelah makan malam ini tidak makan-makan lagi karena sadar waktu makan saya berantakan.

Demikianlah certa kehancuran total diet OCD saya hari ini. :p hehehe..

Tapi mengingat Ied Adha selama 2 tahun berturut-turut sebelumnya saya hanya berlebaran berdua dengan Kanda di Bogor sana, tanpa sanak saudara, saya sangat-sangat bersyukur. Alhamdulillah, hari ini kami dapat makan bersama keluarga, bisa bersilaturahim dan bisa mencicip berbagai jenis makanan berbahan dasar daging. Konsekuensinya, ya itu, OCD jadi berantakan. Tapi saya tidak menyesal karena saya sangat merindukan momen bersama keluarga seperti ini. Saya bahagia. Alhamdulillah..

Untuk OCD, in sya Allah besok kembali diperbaiki dengan mengatur waktu makan lebih teratur seperti sebelumnya.  In sya Allah. ^^