Selama ini saya sangat menghargai para perokok, SELAMA mereka tidak menjadikan saya perokok pasif. Jujur sejujur-jujurnya saya paling benci dengan para perokok yang dengan seenaknya merokok di kawasan umum, apalagi jika ada ibu hamil, anak kecil, atau bayi. Maksud saya, ya sudahlah jika para perokok aktif tidak begitu perduli dengan kesehatannya. Toh yang merasakan nanti kan dianya sendiri, dan ini terkait sugesti diri. It's okey. Ngapain ngurusin orang lain, urusan saya udah banyak! Masalahnya, jika asap rokok itu sudah disebarkan sebegitu saja, dihirup oleh orang lain yang memiliki sugesti kesehatan yang berbeda dengan perokok tersebut, maka ini sangat mengganggu!
Nah, dengan adanya peringatan hari tanpa tembakau alias hari tanpa rokok, harapan saya para perokok itu jangan mengalihkan isu. Katanya peringatan hari tanpa tembakau hanya politisasi, dan sebagainya. Mengapa tidak mengambil hikmah peringatannya saja sih? Dengan menghargai orang lain dengan tidak merokok sembarangan di kawasan fasilitas umum yang bebas rokok, misalnya.. Sulitkah itu?
Ya, sepertinya hal sederhana itu sangat sulit bagi kebanyakan perokok. Sayangnya mereka lebih memilih melakukan aksi kontra HTT dan merokok di jalan daripada berpikir tentang hikmah. :(
Sekali lagi saya katakan, saya mengenal banyak orang yang merokok dan saya menghargai mereka SELAMA mereka juga menghargai saya dan keluarga saya. So, really, no offense! :)